Saturday, October 17, 2009

Ibnu Hamid bin Al-Abbas

Since no one posted anything for the past couple of weeks, I'll grab this chance and write something.

Recently, I came across a funny story to me. So, I tried to rewrite it again and share it with you guys.

Sorry for the lousy Malay handwriting format presented.


**Story Begins**

Rakan Hamid bin Al-Abbas menderita sakit. Hamid ingin mengutus anaknya untuk menjenguk rakannya yang sedang sakit itu. Hamid menasihati anaknya dan berkata :

"Anakku, kalau kamu sudah masuk rumahnya, duduklah di tempat tertinggi. Katakan kepada yang sakit, apa yang kamu keluhkan? Kalau dia menjawab begini dan begitu, katakan kepadanya sembuh insyallah."

"Tanyakan kepadanya doktor siapa yang sudah datang mengubatinnya ? Kalau ia menjawab si fulan, Katakan bagus!"

"Tanyakan kepadanya apa yang boleh dia makan? Kalau dia menjawab makanan ini dan itu, kamu bilang makanan yang berzat. "

Ibnu Hamid pun pergi dan memasuki rumah si sakit. Di rumah si sakit terdapat menara. Ibnu Hamid pun duduk di atas menara tersebut kerana ia memang tempat yang paling tinggi di rumah si sakit. Kemudian menara itu runtuh dan menimpa dada si sakit yang membuatnya semakin parah. Ibnu Hamid pun lantas bertanya kepada si sakit :

"Apa yang kamu keluhkan? "

"Aku mengeluhkan pedihnya kematian," jawabnya.

"Sembuh insyallah," sambut Ibnu Hamid.

"Doktor siapa yang datang mengubatimu?" Tanyanya lagi.

"Malaikat pencabut nyawa," jawab si sakit.

"Bagus, berkah," sambutnya lagi.

"Apa makananmu?" Tanyanya pula.

"Racun kemaafan," jawab si sakit kembali.

"Makanan yang bagus dan berzat!" Katanya kemudian.

**The End**

Hope you enjoyed it ^^